Friday, October 31, 2008

The Truth Of Sleep Paralysis


Haloo!!


Apakah kalian pernah merasakan tertindih sesuatu sehabis bangun tidur?

Apakah setelah bangun tidur kalian pernah tidak bisa menggerakkan satu jari pun?

Apakah setelah bangun tidur kalian tidak bisa mengeluarkan suara?

Jika ia, berarti kalian pernah merasakan apa yang dinamakan dengan "sleep paralysis"

Saya pernah bertanya hal ini kepada guru saya. Dia mengatakan bahwa fenomena ini disebabkan karena gangguan makhluk halus, dimana sang makhluk halus menindih badan kita sewaktu tidur.

Namun, itu hanyalah mitos belaka. Hal seperti ini bisa dijelaskan dengan ilmiah.

Menurut medis, keadaan saat dimana orang bangun tidur merasa sesak napas, sulit bergerak, sulit bersuara disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh. Biasanya orang pernah mengalami kejadian ini satu kali atau dua kali seumur hidupnya.

Keadaan ini disebabkan karena kurang tidur.

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).

Berdasarkan gelombang otak, ada 5 tahapan yang terjadi sewaktu kita tidur

Mulai dari tidur paling ringan dimana kita masih setengah tidur, sampai dengan tahap tidur paling dalam, dimana mimpi terjadi (REM).

Melalui tahap-tahap inilah sleep paralysis bisa dijelaskan. Apabila kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Nah, jika tindihan ini disertai dengan gejala-gejala lain, sebaiknya anda yang sudah mengalami kejadian ini segera evaluasi ke dokter dengan membawa catatan anda tentang pola tidur anda setiap hari.


Yah, mungkin segini aja postingan tentang sleep paralysis.


yu ah

No comments: